Pecundang tetaplah pecundang

Bruakkk.... Apa masalahmu, sambil menggebrak meja kelas yang penuh coretan cerita. "yudha.. pergilah..." seolah nindy tidak perduli.

2 tahun yang lalu.
senja telah datang, menggulung siang, meninggalkan sinar jingga di angkasa, seorang cewek cantik lewat di depanku, matanya bersinar mengalahkan eloknya senja saat itu, dengan bibir tipis manis menambahkan kadar gula dalam darah. aku tidak tahu darimana dia datang, namun aku tidak peduli, aku hanya terpaku menatap wajahnya, menunggu angkot yang telah lewat beberapa menit yang lalu,mungkin setengah jam lagi angkot lain baru datang. seolah aku ingin berkenalan dengannya, namun apa dayaku yang pengecut ini hanya mematung tanpa bisa berkata sedikitpun, seorang pengemis tiba-tiba datang membuyarkan lamunanku, ku coba rogoh saku, dan aku baru sadar itu hanya uang yang cukup untukku naik angkot, dengan wajah tak berdosa ku coba meminta maaf pada nenek tersebut, keluarlah jurus jituku, senyum pepsoden tentunya.

beberapa saat aku tersadar cewek tadi telah pergi, mungkin dia telah mendapatkan angkot, "hmm gagal nih kenalan dengan dia.." keluhku dalam hati.

"jangan tenggelam dalam masamu yang kelam..." penggalan lagu diskusi senja yang aku putar di youtube sore ini di rumah, tidak tahu siapa penyanyinya, akhir-akhir ini aku suka mendengarkan lagu-lagu indi seperti payung teduh bagiku, musik yang santai namun bisa membawa perasaan.

Tapi it semua hanya cerita yang terjadi dalam film,  kenyataan it pahit kawan. Kenalin gua yudia pratama, semua orang memanggil gua yudha,  ini cerita gua...

Gua lahir dr keluarga yang biasa, ya gak terlalu biasa juga sih... keluarga gua adalah keluarga perantauan semua, bokap kerja di luar pulau, nyokap kerja mengurus rumah, oke cukup it aja tentang keluarga gua,  karna ini bukan catatan sipil,  tapi ini catatan gua...

Sejak kecil bisa di bilang gua seorang pecundang, menjadi anak pertama membuat gua belajar semuanya sendiri. Sejak di TK gua orang yang pemalu,  jadi bahan bullyan teman-temam sebaya,  tidak pernah tidak menangis pulang dari sekolah. Begitupun di SD tidak ada yg berubah,  hanya jadi pengecut,  pemalu,  dan bahan bullyan teman-teman gua, tp setidaknya otak gua sdikit encer,  bisa dibilang selama gua SD,  gua berada di peringkat 5 besar.

Besar di keluarga perantauan tidak bisa selalu mengandalkan orang tua,  sejak kecil gua hidup mandiri,  ya iyalah mandi sendiri. Cerita sekolah tidak lengkap kalo tidak cerita cinta disekolah, gua lahir di bawah tahun 2000, anak jaman ini lahir dan besar ditemani perkembangan teknologi,  tapi jaman gua SD komputer adalah barang yang mewah dan unik. Gua suka teknolog,  mungkin ini awal gua untuk kuliah di jurusan IT.

Bersambung

Komentar